Program MBG Menjangkau Sekolah Rakyat, 848 Siswa Telah Terima Makan Bergizi Gratis

Program MBG Menjangkau Sekolah Rakyat, 848 Siswa Telah Terima Makan Bergizi Gratis

Guetilang.com, Jakarta – Badan Gizi Nasional (BGN) terus memperluas jangkauan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), termasuk ke Sekolah Rakyat, yang merupakan program prioritas Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, untuk memberikan akses pendidikan dan gizi bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.

Per 19 Juli 2025, sebanyak 848 siswa Sekolah Rakyat telah menjadi penerima manfaat MBG, dan jumlah ini diproyeksikan terus meningkat seiring bertambahnya Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di berbagai daerah.

“Bersamaan dengan peluncuran Sekolah Rakyat pada 14 Juli lalu, BGN secara bertahap menyalurkan layanan MBG ke sekolah-sekolah tersebut. Saat ini, jumlah penerima manfaat di Sekolah Rakyat telah mencapai 848 orang,” kata Staf Khusus BGN, Redy Hendra Gunawan, dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (19/7).

Program MBG di Sekolah Rakyat memiliki skema distribusi berbeda dari sekolah umum. Peserta didik Sekolah Rakyat mendapatkan tiga kali makan utama (sarapan, makan siang, dan makan malam) serta dua kali kudapan (pagi dan sore hari). Hal ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan energi harian peserta didik secara optimal, terutama karena sebagian dari mereka tinggal di asrama.

Sebanyak 16 SPPG telah dipetakan dan siap melayani operasional Sekolah Rakyat. Dua di antaranya, SPPG Margahayu dan SPPG Graha Prima Kencana, telah ditetapkan sebagai unit percontohan dengan cakupan penerima manfaat dari berbagai jenjang pendidikan.

Secara nasional, jumlah SPPG terus bertambah secara signifikan. Hingga hari ini, tercatat 2.109 SPPG aktif, naik 111 unit dibanding awal pekan ini.

“Total penerima manfaat program MBG secara nasional kini mencapai 6.379.433 orang. Ini mencakup peserta didik dari berbagai jenjang, mulai dari PAUD hingga SMA/SMK, termasuk Sekolah Rakyat,” tambah Redy.

Guna memperkuat pengelolaan di lapangan, BGN juga telah menyiapkan 30.000 Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) yang akan bertugas sebagai kepala SPPG. Para SPPI tersebut telah menjalani pelatihan intensif selama enam bulan, mencakup penguatan karakter, kepemimpinan, semangat bela negara, serta kompetensi manajerial dan teknis di bidang pelayanan gizi.

“BGN menekankan pentingnya standar operasional yang ketat dalam setiap pelaksanaan program. Keamanan dan kualitas makanan menjadi prioritas utama agar seluruh penerima manfaat memperoleh dampak positif secara langsung dari MBG,” tutup Redy.