Mendes PDT: Desa Harus Jadi Pemasok Utama Bahan Baku Program Makan Bergizi Gratis

Guetilang.com, Blora – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), Yandri Susanto, menegaskan pentingnya peran aktif desa sebagai pemasok utama bahan baku bagi Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dalam kunjungan kerjanya ke Desa Pelem, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Kamis (24/7), Yandri menyatakan bahwa seluruh bahan pangan untuk mendukung dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) harus berasal dari dalam negeri, terutama dari desa.
“Jangan sampai bahan baku makan bergizi gratis itu impor dari luar. Semua potensi pangan itu ada di desa, sedikit sekali ada di kota,” ujar Yandri di hadapan media.
Ia menyebut bahwa menyambut program MBG, Indonesia membutuhkan pasokan besar untuk bahan pangan seperti cabai, tomat, beras, ikan, dan telur—yang seluruhnya tersedia melimpah di desa-desa.
Menurut Yandri, desa bukan hanya harus menjadi penonton, melainkan berperan langsung dalam rantai pasok pangan nasional, khususnya dalam konteks program MBG yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto melalui Badan Gizi Nasional (BGN).
“Oleh karena itu kita tidak boleh lengah dalam menyiapkan bahan baku makan siang bergizi ini. Sehingga desa-desa di Indonesia tidak jadi penonton,” tegasnya.
Sebagai contoh, ia menyoroti potensi Kabupaten Blora yang dinilai mampu memenuhi seluruh kebutuhan MBG dari wilayah sendiri, mulai dari ayam petelur, sayuran, hingga ikan.
“Kalau bisa semua ayam petelurnya dari Blora, sayurnya dari Blora, cabainya dari Blora, ikannya dari Blora. Itu akan bisa sukses kalau ada jaminan lahir batinnya petani,” lanjut Yandri.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Yandri mendorong adanya sinergi antara petani dan koperasi desa/kelurahan (Kopdes Merah Putih). Kopdes atau BUMDes diharapkan mampu menjadi penyangga harga dan distribusi hasil pertanian desa ke dapur-dapur MBG.
“Nanti Kopdes bisa menyalurkan ke dapur SPPG makan siang bergizi, atau ke pasar-pasar yang memang membutuhkan itu. Bahkan nanti kalau misalkan bagus kita buat untuk ekspor,” pungkasnya.