Program MBG Dorong Pemenuhan Gizi dan Pemberdayaan UMKM

Guetilang.com, Jakarta - Pemerintah terus memperluas implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai bagian dari Program Strategis Nasional yang digagas Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Selain fokus pada peningkatan kualitas gizi masyarakat, terutama anak-anak dan kelompok rentan, program ini terbukti memberikan dampak ekonomi yang signifikan melalui pemberdayaan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di berbagai daerah.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Maman Abdurrahman, menegaskan bahwa pihaknya aktif mendorong keterlibatan UMKM dalam rantai pasok MBG. Menurutnya, program ini menciptakan peluang riil bagi pelaku usaha kecil untuk naik kelas dan menembus pasar regional.
“Sampai saat ini program MBG terbukti memberikan efek dan manfaat yang luar biasa bagi rakyat Indonesia,” ungkap Maman dalam pernyataan resminya.
Ia menyebutkan bahwa UMKM yang tergabung dalam ekosistem MBG telah mampu memasok bahan pangan dalam jumlah besar ke dapur-dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), bahkan hingga 1 ton sayuran per hari.
“Ibu-ibu usaha mikro awalnya hanya dua orang, kini menjadi 100 orang. Awalnya hanya suplai ke Tangerang Selatan, sekarang sudah sampai Bogor,” jelas Maman.
Lebih lanjut, Maman menekankan bahwa posisi UMKM dalam ekosistem MBG mencakup tiga sektor utama: sebagai pemasok bahan baku di hulu, penyedia jasa boga di dapur SPPG, serta pengelola limbah makanan di hilir.
Senada dengan itu, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyampaikan bahwa program MBG tak hanya berdampak pada pemenuhan gizi masyarakat, tetapi juga memunculkan efek ekonomi besar bagi kelompok usaha kecil, koperasi, dan BUMDes.
“Selain memberikan asupan gizi, MBG menghadirkan prinsip ekonomi sederhana yang tumbuh di masyarakat bawah. Bahkan pekerja dapur telah dilindungi BPJS Ketenagakerjaan,” kata Dadan.
Dadan mencontohkan, satu supplier sayuran di Pamulang telah mempekerjakan 15 orang tenaga kerja lokal, menunjukkan bagaimana program ini membuka lapangan pekerjaan secara langsung dan berkelanjutan.
Pemerintah optimistis, keberlanjutan program MBG akan menciptakan ekosistem ekonomi lokal yang sehat, produktif, dan mandiri. Program ini menjadi wujud nyata intervensi negara dalam menciptakan dampak ganda: menyehatkan generasi bangsa sekaligus mendorong pelaku UMKM naik kelas.
Sebagai bagian dari upaya memperluas keterlibatan UMKM dalam program MBG, Kementerian Koperasi dan UMKM melalui Deputi Bidang Usaha Mikro telah memfasilitasi pertemuan antara 18 UMKM terkurasi dengan para Kepala SPPG.
Dalam acara bertajuk Temu Mitra: Perluasan Keterlibatan UMKM dalam Program MBG, Deputi Usaha Mikro Riza Damanik menegaskan bahwa sinergi ini merupakan langkah konkret untuk memperkuat posisi UMKM dalam rantai pasok nasional.
“UMKM memiliki peran strategis dalam mendukung keberhasilan MBG sebagai bagian dari upaya mencetak generasi Indonesia yang sehat dan unggul,” ujar Riza.
Ia menambahkan, program MBG menjadi peluang emas yang harus dimanfaatkan oleh UMKM, dengan menjaga kualitas produk, memperbaiki manajemen usaha, dan mengikuti perkembangan digital.
Sebagai bentuk komitmen, Kementerian UMKM juga memberikan dukungan melalui empat pilar utama: peningkatan kapasitas manajemen usaha, akses pembiayaan, legalitas dan perlindungan usaha, serta perluasan pasar melalui digitalisasi dan kemitraan.
Dengan sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta sektor swasta dan masyarakat, program MBG diyakini akan menjadi tonggak penting dalam pembangunan sumber daya manusia unggul dan ekonomi kerakyatan di masa pemerintahan Presiden Prabowo.