Restoran, Kafe, Katering Bahkan Hotel Berminat Ikut Menjadi Penyalur MBG
Guetilang, Jakarta - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Prof Dadan Hindayana menyampaikan ke Presiden Prabowo Subianto bahwa sebanyak 14.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG baru telah dipersiapkan BGN yang bekerja sama dengan mitra untuk menjalankan program Makan Bergizi Gratis.
Prof Dadan Hindayana, kembali menyatakan bahwa biaya yang dikeluarkan untuk membangun SPPG ini tidak menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
"Ya, jadi semuanya membangun sendiri, dan kalau dihitung dengan uang, apa yang mereka sudah lakukan itu, satu satuan pelayanan itu membutuhkan kurang lebih antara Rp1,5 miliar sampai Rp2 miliar. Jadi, uang yang sudah beredar di masyarakat ini sudah triliunan rupiah ya, sudah hampir Rp28 triliun, dan itu adalah bukan uang APBN, tetapi uang mitra," kata Dadan saat jumpa pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (12/8) malam,
"Jadi, MBG sendiri sampai sekarang baru menyerap Rp8,2 triliun yang difokuskan hanya untuk memberi interfensi gizi, sementara satuan pelayanannya merupakan bangunan yang dibangun oleh para mitra. Jadi, secara total memang uang yang beredar di masyarakat cukup besar," imbuhnya.
Beberapa pemilik restoran, kafe, katering, bahkan hotel ada yang mulai memilih untuk berubah fungsi menjadi SPPG dan ikut menyalurkan Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Jadi, juga banyak sekarang ini restoran, kafe, kemudian katering, bahkan ada hotel yang berubah fungsi dari melayani customer umum, (menjadi) melayani Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi dan mengirimkan makanan ke berbagai penerima manfaat. Jadi, kalau satu restoran biasanya melayani mungkin ya sekitar 500 pengunjung, sekarang itu satu restoran yang berubah fungsi jadi SPPG itu melayani 3.500 porsi, dan tidak ada satu pun yang parkir di restoran tersebut. Jadi, makanan dikirim ke sekolah, atau ke rumah untuk ibu hamil, ibu menyusui (busui), dan anak balita. Itu yang saya laporkan," ungkap Dadan
Dilansir dari Liputan6.com

didik