Tiga Dapur Gizi SPPG Layani 9.000 Siswa di Bondowoso, Dukung Indonesia Emas 2045

Tiga Dapur Gizi SPPG Layani 9.000 Siswa di Bondowoso, Dukung Indonesia Emas 2045

Guetilang.com, Bondowoso — Hingga pertengahan Juli 2025, tiga dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah beroperasi di Kabupaten Bondowoso, menyalurkan Makanan Bergizi Gratis (MBG) untuk lebih dari 9.000 siswa dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA, hingga santri pondok pesantren.

Dapur pertama mulai beroperasi sejak Januari 2025 di Kelurahan Badean, Kecamatan Bondowoso, dengan cakupan layanan sekitar 3.000 siswa dari 12 sekolah di pusat kota. Disusul oleh dapur kedua yang dibuka Rabu (16/7/2025) di Desa Patemon, Kecamatan Pakem, melayani 3.133 siswa dari 27 sekolah.

Sehari kemudian, Kamis (17/7/2025), dapur ketiga diresmikan di Desa Tegalpasir, Kecamatan Jambesari Darus Sholah, dengan cakupan distribusi kepada 3.150 siswa di 49 sekolah.

Meski dua dapur terakhir merupakan inisiatif mandiri masyarakat bersama mitra lokal, seluruh pelaksanaan program tetap mengacu pada standar ketat Badan Gizi Nasional (BGN), mulai dari pemilihan menu hingga proses distribusi makanan.

“Menu dan pelaksanaan semuanya mengikuti standar BGN,” ujar Komandan Kodim 0822, Letkol Arh Achmad Yani, yang turut mengawal distribusi MBG di wilayah Bondowoso.

Ia juga menyampaikan bahwa hingga kini telah ada 10 mitra SPPG yang mendaftar untuk bergabung. Namun, proses verifikasi dilakukan bertahap karena keterbatasan tenaga pendamping dari Satuan Pelaksana Pemenuhan Intervensi (SPPI).

“Saat ini sudah ada 79 orang SPPI yang siap ditempatkan. Jadi begitu SPPG baru tumbuh, mereka bisa langsung turun mendampingi,” jelas Letkol Achmad Yani.

Sekretaris Daerah Kabupaten Bondowoso, Fathur Rozi, menegaskan bahwa kehadiran SPPG lebih dari sekadar program gizi.

“Dengan hadirnya SPPG, kita menyambut Indonesia Emas 2045 dengan lebih optimis. Ini bukan hanya soal peluncuran program, tapi tentang menentukan masa depan bangsa kita,” ucapnya.

Sementara itu, Sudarmo Putri, mitra mandiri SPPG di Kecamatan Jambesari Darus Sholah, menekankan pentingnya kontrol ketat terhadap higienitas makanan, termasuk proses pengepakan dan pengiriman.

“Kami sangat menekankan agar tirai plastik makanan tidak boleh dibuka sebelum waktunya. Kami khawatir ada lalat besar yang bisa membawa telur hingga menimbulkan belatung. InsyaAllah, semua aman dan higienis,” ujarnya.

Program Makanan Bergizi Gratis melalui dapur SPPG menjadi bentuk nyata komitmen daerah dalam menyongsong generasi sehat, cerdas, dan produktif, sejalan dengan tujuan nasional menuju Indonesia Emas 2045.